Sahabat,
Setelah
tawa
Setelah
duka
Setelah
usai pertemuan
Izinkan
aku bercerita
Telah
banyak aku mengeja aksara dan tanda
Mendaki
makna… hingga puncak
Sampai
sesak dadaku
Telah
dulu kubaca isyarat dan firasat
Hingga
beku darahku
Tiada
mampu mengubah takdir
Tiada
mampu menahan waktu
Telah
dalam aku terjatuh
Dalam
jiwa yang sama berkali-kali
pedihnya
luka ku terima
Hingga
sampai ku pada satu titik
Hanya
untuk diam
Hanya
untuk waktu
Menanti
kembali orang yang biasa saja
Kembali
mendekat, mencari teduh mataku, mendekap jiwaku
Hanya
orang biasa saja, yang mampu berbisik :
“Bahwa
kau takan pernah sendiri”
Hanya
sampai ku pada suatu titik
Hanya
untuk diam
Hanya
untuk waktu
Menanti
kembali orang yang biasa saja
Kembali
menjadi bintang selatan
Kembali
berbisik
“Tetaplah
hidupkan cita dan mimpimu…”
Sahabat,
Hanya
itu… cerita yang menjelma harap..
Bandung, April 2013
Kereeennn ...
BalasHapus